APAKAH
ITU ISLAM ???!!
Mengapa pertanyaan ini penting?
Karena persepsi kita tentang Islam akan menentukan bagaimana kita mengamalkan
Islam. Ada yang berbendapat Islam dibangun atas lima perkara, berdasarkan
Hadist di bawah ini:
"Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada
bulan ramadhan". (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang yang memahami Islam adalah
lima perkara, maka dia akan mengamalkan sesuai dengan pemahamannya. Ia hanya
akan melakukan syahadat, shalat, zakat, haji dan puasa ramadhan. Ia akan merasa
cukup ketika sudah mengamalkan lima perkara tersebut, dan tidak melihat selebihnya
lagi. Banyak diantara pemeluk Islam saat ini yang terjebak dalam pemahaman
Islam seperti ini. Bahkan ada sebuah training spiritual terkenal dengan tiket
jutaan rupiah yang menjadikan gagasan Islam lima perkara sebagai prinsip utama
mereka.
Pada zaman dahulu, orang tua sering
mengajarkan anak mereka bahwa Islam adalah shubuh, zuhur, ashar, maghrib dan
isya. Lagi-lagi, banyak pemeluk Islam yang memahami Islam seperti ini, kemudian
mengamalkan hanya sebatas pemahamannya tersebut, tidak lebih.
Bagi sebagian pemeluk Islam yang
lain, mereka bahkan tidak begitu faham apa sebenarnya Islam itu. Islam bagi
mereka seperti sebuah bayang-bayang yang kabur dan tidak jelas, yang hanya
dikumpulkan dari berbagai serpihan informasi, yang mereka ambil sekedarnya dan sesempatnya
saja, ditengah kesibukan mereka mencari uang tentunya. Dan coba tebak,
pengamalan Islam mereka sama kacaunya dengan pemahaman mereka.
Lalu apa yang salah dengan
pengertian Islam di atas? Sering kali mereka (atau orang yang mereka rujuk)
merumuskan Islam dari sepenggal dalil (sumber hukum Islam) saja. Misalnya
Hadist "Islam didirikan atas lima perkara" di atas. Walaupun secara
tekstual dinyatakan "Islam didirikan atas…" atau "Islam dibangun
atas…", membatasi pengertian Islam hanya dari satu dalil adalah tindakan
yang sangat ceroboh. Sebenarnya kalimat "Islam didirikan atas…" atau
"Islam dibangun atas…" tidak bisa dijadikan acuan bahwa teks tersebut
memberikan definisi Islam yang absah. Kalimat-kalimat tersebut lebih tepat ditinjau
dari sisi gaya bahasa (balaghah), ketimbang sebuah rumusan definisi yang absah.
Sama seperti Hadist di bawah ini:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir
maka hendaklah memuliakan tamunya". (HR. Bukhari)
Apakah kita akan mengatakan,
satu-satunya konsekuensi insan beriman adalah memuliakan tamu? Tentu tidak.
Masih banyak kewajiban-kewajiban lain yang harus ditunaikan oleh insan beriman.
Sekali lagi, kalimat pada hadist di atas lebih tepat dilihat dalam konteks gaya
bahasa yang menekankan pentingnya memuliakan tamu.
Lalu apakah Islam itu?
Setelah mengumpulkan semua
dalil-dalil yang ada, baik dari Al-Quran atapun As-Sunnah, dapat dirumuskan
bahwa Islam adalah sekumpulan keyakinan (iman) dan tindakan (amal). Dengan kata
lain Islam adalah agama yang berisi sekumpulan hal-hal yang harus diyakini,
serta hal-hal yang harus diamalkan.
Sebagai contoh, di dalam Al-Quran
ada beberapa ayat yang mewajibkan setiap muslim meyakini hal-hal tertentu:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." [4:136]
Pada ayat yang lain ada pula yang
mewajibkan setiap muslim mengamalkan hal-hal tertentu:
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan." [2:110]
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa." [2:183]
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh." [2:178]
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [2:216]
Dan masih banyak bertebaran berbagai
dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah, yang semuanya bisa dikategorikan dalam dua
kelompok: hal-hal yang harus diyakini (iman) dan hal-hal yang harus dilakukan
(amal).
Bahkan banyak ayat-ayat Al-Quran
yang secara tekstual merangkaikan iman dan amal sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan:
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh,
mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." [2:82]
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar." [5:9]
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya." [7:96]
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." [24:55]